Tanahindie berdiri tahun 1999, berawakkan peneliti, penulis, advokat, crafter, dosen, mahasiswa, pekerja sosial, dan ibu rumah tangga—mengutamakan programnya pada kajian & diskusi/seminar/lokakarya, penelitian, pameran, perisalahan, dan penerbitan bertopik ragam ekspresi dan perkembangan masyarakat kota mutakhir dengan menggunakan perspektif seni dan arsip dalam pengertian luas sebagai bentuk penyajian.
Penelitian dan penerbitan meliputi Makassar Nol Kilometer (Ininnawa, 2005), Pasar Terong Makassar: Dunia dalam Kota (Ininnawa, 2012), dan Chambers: Makassar Urban Culture Identity (Chambers Celebes, 2013), Makassar Nol Kilometer DotCom: Jurnalisme Plat Kuning (Tanahindie Press, 2014), dan Halaman Rumah / Yard (Tanahindie Press, 2017), Kota Diperam dalam Lontang (Oktober, 2018), dan beberapa buku lainnya, serta film dokumenter sejarah Bunyi Kota: 100 Tahun Musik Populer Makassar (Tanahindie – Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI – Rock in Celebes).
Menyelenggarakan sejumlah pameran dan kerja kolaborasi seni dan wacana kebudayaan seperti Jakarta Biennale (2015), Makassar Biennale (sejak 2015 – sekarang), Halaman Rumah (Januari 2017-Desember 2018), dan Soundsphere (April 2018-sekarang). Pada 2018, Tanahindie memamerkan karya di Pekan Seni Media 2018 di Palu, Sulawesi Tengah.
Ikut urun daya untuk situs jurnalisme warga Makassar Nol Kilometer http://mks0km.id dan menjadikan Kampung Buku sebagai kolaboratorium dan ruang lokakarya penulisan dan penelitian. Mengembangkan sebuah situs sirkulasi arsip peristiwa seni rupa https://artefact.id.
Lebih lengkap, cek: Youtube, Instragram, Facebook, Issuu