tanahindie | PENELITIAN
16076
page-template-default,page,page-id-16076,page-child,parent-pageid-15982,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode-content-sidebar-responsive,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12,vc_responsive

PENELITIAN DAN PENULISAN BUKU “HALAMAN RUMAH/ YARD” (2017)

Pekarangan membentuk kebudayaan—sebagai jembatan antara hutan dan pertanian. Dalam konteks kebudayaan agraris, keduanya tak terpisahkan sebagai sebuah mata rantai (budaya) agraris. Pelan-pelan, dalam suatu rentang waktu, pekarangan diwariskan, dibagi, dan diperjualbelikan, serta lantas menjelma halaman rumah.

Halaman rumah adalah orientasi arsitektural orang Indonesia. Ia sebentuk pengertian luas dalam alam pikir mutakhir Nusantara—sebagaimana buku ini memulung beberapa perspektif yang nostalgis hingga praktis dari Flores, Makassar, Solo, Yogyakarta, dan tempat lainnya. Halaman bisa menjadi ruang ekspresi, berfungsi sebagai panggung, ruang produksi, lanskap, hingga ranah pertukaran gagasan.

Buku yang melibatkan dua puluhan peneliti, seniman, pengacara, dosen, pekerja sosial dan seni, dan mahasiswa ini terbit atas kerjasama TanahindieArts CollaboratoryStichting DoenPenerbit Ininnawa.

Sejarah Sekolah Makassar: Di Tengah Kolonialisme, Pertumbuhan Pers, dan Pembentukan Elite Baru (Periode 1876-1942) – (2015)

Studi ini mengurai signifikansi kehadiran pendidikan pertama di Kota Makassar yang diupayakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada akhir abad ke-19, serta perkembangannya hingga era Penjajahan Jepang pada awal dasawarsa 1940-an.

Pengkajian Sarkawi B. Husain terhadap kehadiran dan aktivitas di gedung-gedung sekolah pertama itu menunjukkan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Makassar dan sekitarnya.

Pengaruh kemunculan sekolah-sekolah pertama itu, setidaknya, tampak dalam tiga hal: sosial keagamaan, perkembangan pertama dunia pers di Sulawesi Selatan dan sekitarnya, dan terjadinya mobilitas sosial yang ditandai dengan munculnya elite baru.

Penulis: Sarkawi B. Husain  | Editor: Anwar Jimpe Rachman

PENELITIAN EKONOMI KREATIF MAKASSAR (2015)

Sejak Januari 2015 hingga April 2015, tim riset Tanahindie bekerjasama dengan British Council, menggelar penelitian ekonomi kreatif Makassar. Program pilot project ini mencoba memetakan potensi, pelaku, dan merekam dinamika serta perkembangan bidang ekonomi kreatif di kota ini.

Selama empat bulan, tim riset menyebar angket dan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) bersama 80-an narasumber di berbagai titik dan tempat di Makassar.

BUKU “JURNALISME PLAT KUNING”  (2014)

Buku setebal 414 halaman ini buah dari usaha mengumpulkan dan memilih 71 tulisan dari 43 jurnalis warga yang pernah terbit selama 2012 sampai 2014. Jumlah tulisan itu merupakan hasil pemilahan pengelola situs setelah memeriksa dan membaca ulang sekurangnya 250 catatan dan berita dari warga berkaitan perkembangan kota di sekitar mereka.

BUKU “MAKASSAR NOL KILOMETER”  (2014)

Untuk pertama kalinya, tanahindie menerbitkan Makassar Nol Kilometer pada 2014, buku yang berisi kumpulan tulisan mengenai Makassar sehari-hari, dari pengantar mayat sampai siasat menipu (pakkappala tallang), dari kuliner sampai komunitas religius. Buku ini pertamakali terbit pada 2005 oleh Ininnawa. Edisi revisi kedua yang diterbitkan oleh tanahindie ini diterbitkan kembali atas banyaknya permintaan dari para pembaca Makassar Nol Kilometer versi website yang bisa dikunjungi di makassarnolkm.com.

Editor: Anwar J. Rachman, M. Aan Mansyur, Nurhady Sirimorok
Penerbit: Ininnawa-Tanahindie
Juni 2011 (edisi revisi)
273 halaman

Pasar Terong Makassar: Dunia dalam Kota (2013)

Pasar Terong menjadi muara pertemuan aliran komoditas dari 11 provinsi di Indonesia. Tidak kurang sejuta petani yang ada di jazirah Sulawesi Selatan mengirim beragam bahan pokok ke sana. Sepuluh ribuan pedagang dan pekerja di dalam pasar di Jalan Terong itu bekerja dari pukul 03.00 hingga 18.00 Wita setiap hari, menyalurkan komoditas-komoditas tadi menuju 18 provinsi dan negara seperti China dan Timor Leste, serta tentu juga berkaitan dengan menu yang tersaji di meja makan kita.

Buku ini, buku pertama yang merekam denyut manusia-manusia yang menghidupkan pasar terpenting di Sulawesi Selatan.

•Judul: Pasar Terong Makassar: Dunia dalam Kota •Penulis: Agung Prabowo, Anwar Jimpe Rachman, Gidion Lebang, Ishak Salim, L. Habibie, Muslina Hanafi, M Rachmat Aris, M Randhy Akbar, Siswandi, Sunardi Hawi, Zulhajar •Penyunting: Anwar Jimpe Rachman •Penerbit: ININNAWA •ISBN: 978-602-19636-5-4 •Edisi: I, Februari 2013 •Kolasi: 15 x 21cm; xx + 240 halaman.

Chambers, Makassar Urban Culture Identity (2013)

Catatan awal satu potongan kehidupan anak muda Makassar. Meski objek paparan dalam buku ini tentang Chambers (distro terbesar di Kota Makassar) dan sederet kegiatan yang mereka sibuki selama ini, namun ini menjadi pintu masuk melihat beberapa bagian kecil perkembangan kebudayaan anak muda di kota tersebut dalam sepuluh tahun terakhir.