07 Feb Kenal Komputer karena Madame Syuga
Pengusaha warung internet di Jalan Pendidikan Makassar, Arief Wicaksono, mengungkapkan pengalamannya mengenal komputer pertama kali. Berikut email yang ia kirim ke redaksi.

Dewi Soekarno (sumber gambar: http://kupang.tribunnews.com)
Seingat saya, perkenalan dengan benda elektronik yang bernama komputer terjadi saat saya duduk di bangku kelas satu sekolah menengah pertama, pertengahan tahun 1980-an. Saat itu, seorang kawan yang orangtuanya bekerja disebuah perusahaan telekomunikasi nasional, mengajak saya bermain salah satu computer game yang saat itu sedang trend, Pac-Man.
Ketika sampai di rumah kawan, ternyata permainan tersebut tidak seperti yang saya bayangkan, tidak membuat saya terkesima dan kesannya biasa saja, standard. Waktu itu, saya malah merasa sedikit ribet bermain dengan versi komputer lantaran tidak terbiasa dengan fitur keyboard, mengingat saya dan Pac-Man telah lebih dahulu berkenalan dengan versi game console merk Atari. Singkatnya, menurut saya saat itu, komputer tidak semenarik konsol game Atari saya, Nintendo, atau perangkat permainan elektronik yang lain.
Tapi yang menyenangkan bagi saya adalah, bisa melihat, merasakan, dan menikmati pengalaman menggunakan komputer secara langsung untuk pertama kali. Namun, hingga kemudian saya bisa ikut bermain Pac-Man, komputer tidak berhasil menarik antusiasme saya untuk menyelaminya lebih jauh.
Sepulang dari rumah kawan hari itu, saya sempat menceritakan pengalaman tersebut kepada orangtua. Tapi tampaknya beliau belum menempatkan komputer sebagai kebutuhan primer yang harus ada di rumah. Jadi, pengalaman tinggallah pengalaman. Dan saya pun kembali asyik menekuni Pac-Man versi Atari kebangaan saya.
Suatu hari yang terik sepulang dari sekolah, seperti biasanya, saya makan siang sambil membaca koran KOMPAS langganan orangtua saya. Saya membuka lembar demi lembar halamannya. Tanpa terduga, saya kemudian menemukan sebuah artikel yang menurut saya menarik. Saya sudah lupa judul persisnya. Tapi seingat saya, artikel tersebut memberitakan tentang kehebohan foto-foto syur Dewi Soekarno yang disinyalir telah banyak beredar di kalangan masyarakat Indonesia saat itu. Artikel tersebut menyebutkan bahwa foto-foto panas yang diberi judul Madame Syuga itu, dapat beredar luas melalui bantuan teknologi komputer.
Sontak saya terkejut dan langsung mengingat kawan saya yang telah berbaik hati mengenalkan saya pada sosok komputer. Segera setelah menyelesaikan makan siang, saya bergegas mengambil sepeda dan langsung menuju rumah kawan yang dulu terletak di bilangan Jalan Serigala.
Singkatnya, antusiasme saya terhadap komputer mulai tumbuh, terus tumbuh dan berkembang berkat Madame Syuga yang pada saat itu foto-fotonya masuk dalam kategori adult materials, pornografi. Berkat Madame, sejak saat itu saya mulai intens dan serius menelisik komputer, terutama pada bagian di mana saya sampai harus menghafal tahapan demi menyalakannya: memasukkan kabel stabilizer pada colokan, menekan saklar ON pada stabilizer, lalu mulai menyalakan komputer dengan menekan saklar ON pada dinding depan central processing unit (CPU), kemudian memasukkan floppy disk ukuran 5 ¼” (besar) ke dalam floppy disk drives A untuk melancarkan proses booting melalui disk operation system (DOS), mengetik command atau perintah-perintah tertentu, lalu mengeksekusi program yang kita inginkan, yang biasanya ditemukan juga dalam direktori disket besar tadi, atau dalam disket lain, yang bisa diakses melalui floppy disk drives B.
Demikianlah, Pac-Man membawa saya berkenalan dengan komputer, dan pornografi menuntun saya lebih mengenal dan memahaminya dengan lebih runut dan sistematis. [wicaksonow@gmail.com]
No Comments