tanahindie | Kita Hanya Butuh Dua Perantara?
486
post-template-default,single,single-post,postid-486,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode-content-sidebar-responsive,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12,vc_responsive

Kita Hanya Butuh Dua Perantara?

Berapa jarak antara Anda dan saya sekarang?

Ini bukan hasil percobaan yang rinci. Tulisan ini hanya berdasarkan pengalaman dan ingatan tentang keterhubungan saya dengan tiga orang yang memiliki akun di situs http://twitter.com. Ketiganya saya pilih berdasarkan letak geografis mereka sekarang dan sifat hubungan saya selama ini.

Mari mengenal mereka satu-satu. Yang pertama akun @Supirpete2. Saya belakangan akrab dengan pemilik akun ini. Kami sama-sama di Makassar. Jarak tempat kerjanya hanya sekilometer dari rumah saya. Untuk bisa akrab dengan pemilik akun alterego ini, kami butuh dua akun perantara: @mkstdkksr dan @keykasjamsoe. Polanya: @SupirPete2 > @mksrtdkksr > @KeykaSjamsoe > @thejimpe.

Foto profil twitter @SupirPete2 (versi 11 Juni 2012)

Saya bisa mengenal Marco karena dua orang juga: Yulia Tanyadji dan teman saya Ancu, pemilik akun @lelakibugis. Mungkin Yuli dan Ancu sudah saling follow duluan di twitter. Untuk keperluan pertemuan awal tahun yang saya sebut tadi, Yuli, nama akrabnya, meneruskan email Marco ke saya. Dan bertemulah saya dengan Marco tak lama setelahnya. Polanya: @mkusumawijaya > @ytanyadji > @lelakibugis > @thejimpe.

Foto profil twitter @mkusumawijaya (versi 11 Juni 2012)

Yang kedua @mkusumawijaya atau Marco Kusumawijaya. Dia arsitek, tinggal di Jakarta. Sejak 2002 saya kenal dia lewat tulisan-tulisannya tentang kota dan arsitektur. Baru sekisar sepuluh tahun kemudian saya bertemu di twitter dan bercakap banyak. Ini juga belakangan setelah ikut satu diskusi tentang perkotaan awal tahun 2012. Saya sampai sekarang masih kagum pada konsep arsitektur yang ‘manusiawi’ yang sering ia tulis.

Yang terakhir @haspahani alias Hasan Haspahani. Saya pun kenal dia di awal dasawarsa 2000-an. Dia sekarang di Batam. Tapi kami belum bertemu sampai sekarang. Kami hanya berteman via email dan sosial media, mulai yahoo messsengerfacebook, sampai twitter. Saya mengenal Hasan lewat dua perantara: seorang teman saya Dody (yang kini entah di mana) dan lewat rekan kerja saya di sebuah harian di Balikpapan (tempat saya bekerja awal 2000-an). Dari Dody saya mengenal Hasan karena Dody ingat bahwa Haspahani pernah juga bekerja di tempat saya bekerja kala itu. Polanya: @haspahani > kantor < dody > @thejimpe. Hasan merupakan salah seorang penyair yang mengemuka di Indonesia belakangan ini.

Foto profil twitter @haspahani (versi 11 Juni 2012)

Tulisan ini juga dipicu oleh hasil penelitian seorang psikolog Stanley Milgram. Penghujung tahun 1960-an, Milgram mengadakan sebuah eksperimen untuk mencari jawaban atas sesuatu yang dikenal sebagai small-world problem. Pertanyaan mendasarnya bagaimana cara manusia saling berhubungan? Dari hasil percobaan ini Milgram mendapatkan konsep enam tingkat keterpisahan (six degrees of separation). Hasil penelitian ini bisa Anda baca dalamTipping Point karya Malcolm Gladwell (Gramedia Pustaka Utama, Juli 2010, h. 41-46).

Apakah benar kita hanya membutuhkan dua perantara saja agar sampai berteman dan berjejaring? Mungkin iya, mungkin tidak. Toh ini hanya butuh mengingat-ingat teman Anda. Sekarang pun Anda bisa mencoba! (Anwar Jimpe Rachman)

No Comments

Post A Comment