tanahindie | Ceritaku Tentang Komputer
500
post-template-default,single,single-post,postid-500,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode-content-sidebar-responsive,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12,vc_responsive

Ceritaku Tentang Komputer

Satu lagi kisah menarik tentang komputer. Cerita seorang blogger tentang pengalamannya mengenal komputer hingga berhasil menghidupi keluarga hasil dari blogging. Simaklah.

sumber gambar: wajahjiwa.deviantart.com

Sahabat Pustakaers, kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang sejarah saya mengenal yang namanya “kotak pintar komputer.” Sekedar diketahui, saya besar di sebuah dusun di Moncongloe, Kabupaten Maros. Meski secara geografis wilayah Moncongloe berdekatan dengan Kota Makassar, namun dusun saya dulunya tetap dusun yang terisolasi dari teknologi alias masih gaptek (gagap teknologi, ed), apalagi mahluk yang namanya komputer, dulu melihat mesin ketik saja sudah bangga.

Meskipun begitu, sewaktu kecil saya dengar cerita orang-orang bahwa si Komputer adalah kotak yang pintar. Informasi yang saya dengar dari orang-orang, bahwa komputer itu bisa melacak penjahat yang melarikan diri atau bersembunyi, katanya lagi di manapun mereka bersembunyi, maka “komputer” akan melacaknya. Wah, cerita ini memberikan sugesti bagi saya untuk mengenal kotak pintar komputer ini, ingin mengetahui cara kerja komputer tersebut dalam melacak persembunyian penjahat.

Masa SD dan SMP saya habiskan di kampung saya di dusun kecil di Moncongloe, tentu saja saya tidak seberuntung seperti anak-anak sebaya lain yang bersekolah di kota. Mereka sudah mengenal koputer sejak sekolah dasar, sedangkan saya hanya mendengar “dongeng” tentang kotak pintar komputer ini. Yah, nasib anak desa yang gaptek.

Sewaktu SMA kebetulan saya disekolahkan orang tua di Makassar, tepatnya di wilayah pinggiran. SMA saya ini pun tidak terlalu lengkap sarana dan prasaranya, laboratorium komputernya belum ada, apalagi dulu kurikulum SMA belum memasukan kurikulum wajib bagi mata pelajaran TIK (Teknologi dan Ilmu Komunikasi). Semasa kelas I dan II, saya belum mempelajari tentang komputer, artinya rasa penasaran saya terhadap kotak pintar komputer belum terjawab. Pada tahun 2003, saya kelas III, SMA saya mulai membuka kursus komputer bagi siswa yang ingin belajar komputer. SMA saya bekerjasama dengan sebuah lembaga kursus komputer yang bernama Biof.com.

Waktu itu kebetulan ada sebuah ruangan di kelas kami yang tidak dipakai, itulah yang kemudian dijadikan lab. komputer, kalau tidak salah waktu itu ada lima perangkat komputer didatangkan beserta instrukturnya. Saya yang sejak dulu penasaran dengan komputer langsung daftar kursus komputer di sekolah, meskipun kursus itu memungut biaya tersendiri. Pada tahun 2003-lah saya mulai mengenal dan bisa menyentuh komputer. Kalau tidak salah komputer yang digunakan waktu itu adalah komputer Pentium 3, dan yang mengenalkan komputer adalah Kak Jumriana, Instruktur Komputer Biof.com yang ditempatkan di SMA kami, Kak Jum (sapaan akrab Kak Jumriani S.Kom) merupakan Sarjana Komputer lulusan dari STMIK Dipanegara Makassar. Saya giat waktu itu dalam kursus komputer, mulai dari pengenalan komponen komputer, mulai belajar mengetik di komputer, membuat tabel dan pengenalan dasar komputer atau aplikasi program windows (Ms. word, Ms. Excel dan Ms. Power point). Pelaksanaan kursus komputer saya terbilang singkat, dimulai tanggal 24 Maret s/d 7 Juni 2003.

Nah sejak kursus komputer itulah, selanjutnya saya berani masuk warnet, coba-coba lebih mengenal komputer. Maklum, kursus komputer saya hanya sekitar tiga bulan, rasa penasaran saya terhadap kotak pintar komputer belum terpuaskan, terutama tentang cara kerja komputer mengungkap persembunyian penjahat. Sejak saat itu, saya keluar masuk warnet meskipun dengan resiko uang jajan hanya habis bayar warnet.

Saat itu, saya mulai mencari jawaban dari pertanyaan yang membuat penasaran.

Dari warnet ke warnet, saya mulai mengenal browsing, membuat email. Browsing saya manfaatkan untuk mencari tugas kuliah. Seringnya keluar masuk warnet, saya kemudian mengetahui manfaat komputer. Ternyata kotak pintar komputer digunakan sebagai sarana oleh pihak keamanan dalam menjalankan tugasnya. Mungkin inilah yang disebut orang-orang yang kudengar semasa SD, bahwa komputer itu bisa melacak persembunyian penjahat. Âkhirnya rasa penasaranku terjawab. Hal ini adalah salah satu fungsi komputer disamping masih banyak manfaat lainnya. Pada intinya, komputer memang sebuah kotak pintar yang mebantu banyak pekerjaan manusia.

Ada manfaat yang kurasakan secara pribadi, karena dengan mengenal komputer, saya bisa membuat asap dapur keluargaku bisa mengepul. Berkat keluar masuk warnet dulu, saya secara autodidak juga belajar membuat blog untuk sekedar menulis unek-unek. Waktu terus berjalan dan musim pun berganti, berkat komputer beserta seperangkat jaringan internet, ternyata nge-blog itu bisa menghasilkan uang (monetisasi blog). Sudah terbukti, saat ini saya setiap bulan rutin mendapatkan kiriman “gaji.” Besarannya setara gaji Pegawai Negeri Sipil golongan III A. Gaji ini saya dapatkan dengan menulis di komputer, men-submit-nya di blog, kemudian blog saya kerjasama dengan pengiklan. Dari pengiklanlah saya dibayar karena mengiklankan produk-produk mereka di blog saya.

Bukan hanya itu manfaat dari komputer, melainkan banyak pekerjaan yang mensyaratkan para pekerjanya mahir mengoperasikan komputer, apalagi zaman digital seperti sekarang ini, semuanya serba komputer.

Itulah sedikit cerita saya mengenal si kotak pintar komputer, mulai dari angan-angan tentang cerita yang pernah saya dengar bahwa komputer dapat melacak persembunyian penjahat, sampai mengenal dengan nyata apa itu itu komputer, yang pada akhirnya mampu menghasilkan sesuap nasi melalui komputer. Yach, komputer memang si Kotak Pintar. [Putaka Sekolah]

No Comments

Post A Comment