tanahindie | Ada Apa dengan Cinta di Dewi Bulan
323
post-template-default,single,single-post,postid-323,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode-content-sidebar-responsive,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12,vc_responsive

Ada Apa dengan Cinta di Dewi Bulan

“Berawal dari buku berlanjut ke malam minggu” kata Gito Rollies (alm. ) yang memerankan seorang penjual buku di Kwitang dalam Ada Apa Dengan Cinta? [AADC]

Dewi Bulan, datanglah..| Ada Apa Dengan Cinta | Sabtu malam | 11 Juni 2011 | 20:00 wita | KampungBuku | Jl. Abdullah daeng Sirua 192 E, BTN CV Dewi Samping Kantor Lurah Pandang Makassar | Demi Tuhan, GRATIS! |

Bersama film Petualangan Sherina (2000), film besutan Rudi Soedjarwo ini menandai kebangkitan kembali dunia perfilman Indonesia yang dipenuhi film-film yang hanya mengandalkan [maaf] paha dan dada.
Kini, film-film Indonesia kembali bangkit, jumlah produksi film semakin meningkat. Namun sayang tren menunjukkan film-film yang diproduksi pasca AADC kembali pada era sebelum film yang melejitkan nama Dian Sastro dan Nicholas Saputra ini.
Parahnya lagi, film-film belakangan ini terkesan melecehkan logika kita sebagai penonton. Tengok saja dari judul-judulnya; ‘Hantu Puncak Datang Bulan’, ‘Diperkosa Setan’ atau ‘Suster Keramas’.. Mengerikan? Yap, menengok judul-judul film-film itu memang membuat kita ngeri. Mengerikan, karena sebagian besar produsen film kita tak lagi melihat film sebagai media pencerdasan penonton. Sebaliknya, melecehkan! Demi keuntungan materi, kita sebagai penonton dianggap tak memiliki logika untuk mencerna judul-judul film itu.
Belum lagi jika menengok lebih jauh pada isi film. Paha dan dada kembali diumbar, dibumbui dengan horor yang membuat kita tertawa geli. Tak cukup dengan paha dan dada lokal, para produsen film juga menjual tubuh bintang porno luar negeri semacam Miyabi, Rin Sakuragi atau Tera Patrick. Menggelikan!
Untunglah, masih ada beberapa produsen film kita yang masih menghargai kita dengan menyuguhkan film-film bermutu. Deddy Mizwar misalnya, hadir dengan ‘Nagabonar Jadi 2’, ‘Alangkah Lucunya Negeri Ini’, atau yang terbaru ‘Kentut’..
Gerobak Bioskop Dewi Bulan yang didorong Tanahindie – ruangrupa, berupaya menghadirkan tontonan yang -semoga- memberi sedikit nafas segar pada sesak udara perfilman kita melalui pemutaran film-film bermutu. Bulan Mei kemarin, Dewi Bulan hadir bersama ‘Ibunda’ Teguh Karya. Di Juni ini, kami akan menyuguhkan ‘Ada Apa Dengan Cinta?’
Meminjam ucapan Gito Rollies di atas, di antara buku yang berjejer rapi di KampungBuku, kami mengajak untuk bermalam minggu bersama.. Bawa pacar, teman, adik/kakak atau siapapun.. karena demi Tuhan pemutaran ini GRATIS!
No Comments

Post A Comment