22 Mei Juni 2012, Bom Benang di Kampung Buku!
QUI’QUI’, komunitas perajut Makassar akan menggelar pengeboman benang (Yarn Bombing) pada 23-24 Juni 2012 nanti. Kegiatan yang rencananya menjadi pra-event Festival Rajutan Indonesia (FRI) 2012 akan berlangsung di Kampung Buku, Jalan Abdullah Daeng Sirua 192 E (Kompleks CV Dewi, samping Kantor Lurah Pandang).
Yarn Bombing merupakan salah satu bentuk seni grafiti, yang menampilkan warna-warni benang rajutan dan disaji-tampilkan di fasilitas umum atau benda-benda yang dapat dilihat terbuka oleh umum. Qui’Qui’ memilih ini sebagai bentuk baru yang akan diperkenalkan ke khalayak di Makassar. Mempresentasikan karya ini dalam bentuk menyelimuti rajutan-rajutan berwarna-warni sebatang pohon mangga besar yang berdiri tegak di depan Kampung Buku dengan karya para perajut yang berpartisipasi dalam acara ini. “Kami sudah mengundang secara terbuka siapa pun yang berminat ikut kegiatan ini,” kata koordinator kegiatan, Fitriani A Dalay.
Qui’Qui’ memilih Kampung Buku sebagai tempat kegiatan karena ‘ruang-bersama’ dalam bentuk perpustakaan itu merupakan tempat berkumpul mereka setiap pekan berbagi pengetahuan tentang dunia rajutan.
Kegiatan merajut mulai populer di Makassar sejak September 2011 lalu. Peminatnya bertambah dari hari ke hari hingga terbentuk sebuah komunitas perajut bernama Qui’Qui’. Komunitas ini berproses secara independen dan mandiri. Belajar dan berbagi pengalaman bersama di semua kalangan dan tidak terbatas usia dan jenis kelamin. Pada tahun 2012, komunitas ini kian berkembang dan menjadi perbincangan di sejumlah komunitas lain. Ini lalu membantu komunitas ini dalam mengampanyekan penggunaan barang buatan tangan (handmade) dan menekan tingginya predikat konsumtif yang melekat pada masyarakat Makassar.
Menariknya, Qui’Qui’ tak sekadar merajut dan merenda. Komunitas ini juga menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu sosial seperti isu gender, pendidikan seks, dan kesehatan reproduksi, mengingat banyak dari anggota komunitas adalah perempuan. Salah seorang anggotanya, Sartika Nasmar menggiati isu ini beberapa tahun terakhir. Dalam acara Juni mendatang, para perajut akan merangkaikannya dengan menggelar konsultasi gratis terkait kesehatan reproduksi.
Dalam pra-event Festival Rajutan Indonesia 2012, Komunitas Perajut Makassar telah mempersiapkan beberapa acara sebagai rangkaian kegiatan. Acara-acara tersebut telah dirancang semenarik mungkin, untuk memperkenalkan kerajinan merajut secara lebih luas serta mengajak masyarakat untuk membudayakan kebiasaan memanfaatkan waktu luang untuk melakukan hal yang bermanfaat, kreatif, dan mandiri.
Menurut Sartika, hobi merajut dapat memberi banyak manfaat kepada siapa pun. Bagi beberapa orang, merajut dan merenda berfaedah bagi kesehatan, baik fisik maupun psikis. Merajut digunakan dalam terapi kesabaran dan konsentrasi serta melatih seseorang dalam mengatasi keseimbangan emosi. Dalam bidang kesehatan juga demikian. Merajut dapat membantu proses pemulihan penyakit kronis seperti kanker, trauma otak, dan anak penderita Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), yaitu gangguan perilaku yang ditandai dengan gangguan konsentrasi, impulsif, dan hiperaktif. “Teman-teman di sini ingin mengenalkan merajut sebagai bentuk yoga atau terapi kesehatan bukan hanya dari segi fisik dan psikis saja, namun juga sosial dan ekonomi,” terang Sartika.
FRI merupakan event rajutan Indonesia terbesar yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Juni dan Juli. Kegiatan ini diadakan sejak tahun 2009 dan melibatkan para perajut dan pengrajin dari seluruh Indonesia. Selain melibatkan para perajut, kegiatan ini juga melibatkan banyak pihak mulai dari perusahaan-perusahaan penyedia bahan-bahan rajutan, penerbit buku keterampilan dan beberapa komunitas atau personal yang peduli terhadap kegiatan atau aktivitas kreativitas di Indonesia.
Tahun ini, Festival Rajutan Indonesia 2012 mengusung tema “Merajut Persahabatan”. Akan dipusatkan di Bandung yakni Balubur Town Square pada 30 Juni hingga 1 Juli 2012. Meski kegiatan berpusat di Bandung, namun FRI 2012 juga dimeriahkan di berbagai kota yang ada di Indonesia mulai dari Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Blitar, Pontianak, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.
Selain Yarn Bombing, Komunitas Perajut Makassar juga menyiapkan beberapa agenda lain yakni [1] Pelatihan Dasar Merajut dan Merenda. Panitia akan menyiapkan alat dan bahan untuk merajut dan merenda secara gratis. [2] Pelatihan Kerajinan Tangan dari Kain Flanel. Panitia bekerjasama dengan komunitas dan pengrajin kerajinan tangan membagi pengetahuan dan keterampilan membuat benda-benda unik dan menarik dari bahan kain flanel dan bahan pendukung lainnya. [3] Pemutaran Video Semi Dokumenter yang berjudul “Kenapa Merajut?”. [4] Workshop Pemeriksaan Payudara Mandiri. Kegiatan ini tidak berhubungan langsung dengan merajut. Panitia sengaja melaksanakan mengingat tingginya angka penderita kanker payudara di Indonesia. Ini salah satu bentuk kampanye agar perempuan dapat lebih waspada dalam memelihara dan memilih metode yang tepat untuk menjaga kesehatan mereka.
Sorry, the comment form is closed at this time.