PROGRAM RESIDENSI
Salah satu siasat yang dibuka oleh Tanahindie bagi person dan kelompok dari manapun untuk belajar dan bekerja sama (penelitian, seni, pendokumentasian, dan bentuk lainnya)
PROGRAM RESIDENSI
Salah satu siasat yang dibuka oleh Tanahindie bagi person dan kelompok dari manapun untuk belajar dan bekerja sama (penelitian, seni, pendokumentasian, dan bentuk lainnya)
Sapaan Zizi. Lahir di Raha, 25 April 1997. Kuliah jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin. Hobi memotret, menulis, menonton, dan mendengar apapun. Pernah mendokumentasikan Makassar International Writers Festival (2016-2018) dan menjadi Tim Dokumentasi Makassar Biennale 2017. Sehari-hari disibukkan dengan aktivitas kuliah dan belajar meneliti di Kampung Buku melalui fotografi.
Tesaran lahir di Ujung Pandang 1 Mei 1994, alumnus Universitas Pasundan Bandung. Kini menetap di Makassar dan berkarya dalam seni bunyi, noise di “Makassar Noise Terror”
Lahir di Takalar, 18 Mei 1998. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Fajar. Menggeluti dunia fotografi sejak tahun 2016. Kini bekerja dan menjadi Fotografer Muda di Harian Fajar. Pernah menjadi Tim Dokumentasi Makassar International Writers Festival (MIWF) 2016 dan Makassar Biennale 2017. Melihat kota dalam sudut pandang cahaya menjadi topik residensi di Tanahindie kali ini, bagaimana anak muda melihat ruang kotanya dalam bentuk lain.
Lahir di Makassar, 5 Juli 1998. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Hasanuddin. Menekuni edit video sejak 2016. Kini belajar video editing dan mengikuti Tim Kerja Dokumentasi dalam Lokakarya Penelitian dan Penulisan “Anak Muda dan Kota” sejak Januari – Juli 2018, Tanahindie.
Heather adalah seorang Sarjana Seni dari Glasgow School of Art dimana dia menerima penghargaan Bram Stoker Award untuk karnyanya yang dihargai sebagai karya terbaik dan penuh imajinasi. Dia juga telah menerima penghargaan dari Glasgow Life, the Hope Scott Trust Foundation dan Creative Scotland. Baru- baru ini karyanya ditampilkan di beberapa festival: Glasgow International, Hidden Door di Edinburgh dan Spectra di Aberdeen. Heather adalah seorang seniman yang didukung oleh Cryptic, Glasgow. Heather akan pergi ke Makassar dan residensi dengan Tanahindie, institusi yang memiliki prioritas program di studi dan diskusi, riset, pameran, monografi, dan publikasi yang berhubungan dengan berbagai ekspresi seni dan pengembangan dari komunitas kota.
Heather received an MFA with distinction from the Glasgow School of Art along with the Bram Stoker Award in 2015, for the most imaginative artwork. She has received recognition for her practice from Glasgow Life, the Hope Scott Trust Foundation and Creative Scotland. She has recently exhibited at The Briggait as part of Glasgow International, the Hidden Door Festival in Edinburgh and the Spectra light festival in Aberdeen. Heather is now an Associate Artist with Cryptic, Glasgow. Heather will be going to Makassar and do a residency with Tanahindie, an institution which have program of priorities in study and discussion, research, exhibition, monography and publishing correlated with various expression and the development of urban society.
Karya Kim Myoung-Woo (Gwangju, Korea Selatan) dalam pameran “R U Like” merupakan hasil penelitiannya selama mengikuti residensi di Tanahindie sejak pertengahan Juli 2015. Lelaki kelahiran 1983 ini juga berkolaborasi dengan Jasmine Isobel HB (6 tahun), murid Kelas B TK Ceria, Makassar. Kolaborasi karya drawingnya bersama Isobel ini merupakan cara Myoung dalam melihat Makassar dari perspektif lain.
The Makassar Impression adalah pameran sketsa dan lukisan seniman Korea Selatan, Shin Hyeongman. Seniman spesialisasi lukis dan instalasi, lelaki kelahiran Yeosu, 6 Oktober 1988 (2013, Mokpo National University of Fine and Arts).
Hyeong Man adalah seniman dari Gwanju, kota penting untuk melihat wajah Korea Selatan mutakhir. Selama ini, negara beribukota Seoul itu hanya dikenal lewat teknologi smartphone dan industri hiburan seperti lagu, film dan drama.
Sejak Juni hingga September 2014, Hyeong Man melakukan residensi di Tanahindie. Pameran ini merupakan bentuk interaksi lainnya tentang Makassar, sebelum ia kembali ke Gwangju pada pertengahan September 2014. Proyek residensi Shin Hyeongman terlaksana atas kerjasama Tanahindie (Makassar) dan Mite-Ugro-Zaza (Gwangju).