tanahindie | Soundsphere, Pertemukan Publik – Pemusik di Luar Panggung
15929
post-template-default,single,single-post,postid-15929,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode-content-sidebar-responsive,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12,vc_responsive

Soundsphere, Pertemukan Publik – Pemusik di Luar Panggung

Dalam pengertiannya sebagai ‘ruang’ (space) maupun ‘ranah’ (sphere), halaman rumah merupakan wilayah setiap individu (penghuni rumah) mendengar suara dari alam dan khalayak sekitar.

Secara langsung atau tidak, interaksi penghuni dengan halaman rumahnya berlangsung setiap hari. Lantaran rutinitas ‘mengalami’-nya itu, bisa jadi halaman rumah menjadi sesuatu yang rutin dan biasa.

Tanahindie mencoba lebarkan jangkauan proyek seni dan penelitian “Halaman Rumah”. Kali ini, merambah ke kalangan pegiat kancah musik dengan menggelar “Soundphere”, yang berlangsung dwibulanan.

Soundsphere #1 akan digelar pada Kamis, 26 April 2018, 18:30 Wita, di Kampung Buku, Jalan Abdullah Daeng Sirua 192 E Makassar. Edisi pertama ini akan menampilkan karya-karya Fami Redwan, Juang Manyala, dan Suhud Madjid.

Fami adalah nama lama kancah musik Makassar, personil band The Hotdogs. Nama berikutnya, Juang, eks penghuni Melismatis, band yang bubar pada pertengahan 2016, lalu melanjutkan kiprahnya dalam band bernama Loka. Sedang Suhud Madjid, mantan personil The Sao, band yang bubar awal 2010, kini mendalami seni bunyi.

Begitulah mengapa Soundsphere berusaha mencari perspektif dan model kerja yang lain dalam merespons halaman rumah melalui bunyi. Ia juga menjadi upaya melacak jejak apa saja yang menjadi unsur yang membangun, baik dari dalam maupun dari luar halaman rumah. Bagi keyakinan Tanahindie, ini akan menjelma ruang pertemuan dan ruang kerja bersama (kolaboratif) antara pegiat musik, seni bunyi, seni visual, dan kalangan lain, sekaligus membuka model kerja atau presentasi baru untuk pegiat musik dengan kalangan lainnya.

“Kegiatan ini berbentuk presentasi karya bunyi dan visual. Ya, segala bentuk instalasi bunyi dalam pengertian luas. Jadi Tanahindie mencoba membuka dialog beberapa model kolaborasi, yang sangat mungkin terbuka bagi pemusik dan kalangan lain bekerja bersama mempresentasikan karya. Tapi kita lihat saja obrolan dan presentasi apa yang berkembang dalam sesi pertama ini,” jelas kurator Soundsphere, Anwar Jimpe Rachman.

Soundsphere yang juga akan diisi oleh dialog seniman (artist talk) ini dirancang pula menjadi sesi pemanasan menuju ajang dua tahunan seni rupa internasional, Makassar Biennale 2019.

Soundsphere #1, sebagaimana biasanya kegiatan di Kampung Buku, mengundang terbuka, seluas-luasnya, dan gratis.

 

Kerjasama

Tanahindie | Stichting Doen | Arts Collaboratory | Yayasan Makassar Biennale | Komunitas Ininnawa

No Comments

Post A Comment